BENGKULU--MICOM: Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan pemerintah akan menetapkan awal bulan Ramadhan 1433 Hijriyah melalui sidang Isbat di Kementerian Agama pada 19 atau 20 Juli 2012.
"Dalam penetapan awal bulan suci Ramadhan ini, melihat seperti tahun sebelumnya, pemerintah akan melalui proses sidang Isbat," katanya, di Bengkulu, usai membuka acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) ke-3 PPP Provinsi Bengkulu di Pondok Pesantren Rahudatul Ulum Jenggalu, Minggu (1/7).
Ia mengatakan sidang Isbat untuk mendengarkan laporan dari berbagai tim yang ditugaskan bekerja di berbagai tempat untuk melakukan Rukhiyah melihat bulan secara langsung atau mengunakan alat teropong bintang.
"Kalau memang bulan terlihat maka kita tetapkan pada saat itu sebagai dimulainya bulan puasa. Itu berdasarkan ruhkiyah saya belum tahu kapan apakah tanggal 19 atau 20 Juli masih menunggu laporan tim dulu," katanya.
Menurutnya, sangat memungkinkan terjadinya penetapan awal bulan Ramadan yang berbeda karena ormas Islam, Muhammadiyah sejak jauh hari sudah memutuskan awal bulan Ramadan jatuh pada 20 Juli 2012.
Berdasarkan perhitungan badan hisab rukhyat Kemenag belum ada kepastian namun diperkirakan puasa akan dimulai pada 21 berdasarkan itjimak (konjugsi) yang terjadi pada 19 Juli pada pukul 11.25 WIB dengan posisi hilal sekitar 1,31 derajat.
Karena hilal di bawah dua derajat, sulit dilakukan melalui rukhyat, sehingga akan mengunakan standar istikmal atau mengunakan umur bulan syakban selama 30 hari.
Ditambahkannya, kalau pengertian rukhyat itu sendiri adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, atau penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya itjimak. Apabila sudah nampak maka pada saat Maghrib waktu setempat telah memasuki bulan puasa. (Ant/OL-10)
"Dalam penetapan awal bulan suci Ramadhan ini, melihat seperti tahun sebelumnya, pemerintah akan melalui proses sidang Isbat," katanya, di Bengkulu, usai membuka acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) ke-3 PPP Provinsi Bengkulu di Pondok Pesantren Rahudatul Ulum Jenggalu, Minggu (1/7).
Ia mengatakan sidang Isbat untuk mendengarkan laporan dari berbagai tim yang ditugaskan bekerja di berbagai tempat untuk melakukan Rukhiyah melihat bulan secara langsung atau mengunakan alat teropong bintang.
"Kalau memang bulan terlihat maka kita tetapkan pada saat itu sebagai dimulainya bulan puasa. Itu berdasarkan ruhkiyah saya belum tahu kapan apakah tanggal 19 atau 20 Juli masih menunggu laporan tim dulu," katanya.
Menurutnya, sangat memungkinkan terjadinya penetapan awal bulan Ramadan yang berbeda karena ormas Islam, Muhammadiyah sejak jauh hari sudah memutuskan awal bulan Ramadan jatuh pada 20 Juli 2012.
Berdasarkan perhitungan badan hisab rukhyat Kemenag belum ada kepastian namun diperkirakan puasa akan dimulai pada 21 berdasarkan itjimak (konjugsi) yang terjadi pada 19 Juli pada pukul 11.25 WIB dengan posisi hilal sekitar 1,31 derajat.
Karena hilal di bawah dua derajat, sulit dilakukan melalui rukhyat, sehingga akan mengunakan standar istikmal atau mengunakan umur bulan syakban selama 30 hari.
Ditambahkannya, kalau pengertian rukhyat itu sendiri adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, atau penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya itjimak. Apabila sudah nampak maka pada saat Maghrib waktu setempat telah memasuki bulan puasa. (Ant/OL-10)
No comments:
Post a Comment