JAKARTA--MICOM: Praktisi pendidikan, M Abduh Zen yang juga dosen Universitas Paramadina berpendapat Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) menjadi akal-akalan pihak sekolah dan dinas pendidikan untuk mengutip dana dari orang tua dan sumber-sumber lainnya.
Sementara untuk sekolah Rintisan Standar Nasional (RSN) tidak diperbolehkan. "Padahal RSBI memperoleh dana bantuan pemerintah antara Rp 100 juta- Rp300 juta persatuan pendididikan," tegas Abduh di Jakarta, Minggu (1/7).
Ia juga menilai moratorium metoda RSBI tidak efektif, sehingga RSBI harus disetop. Seperti diberitakan sebelumnya, Kemendikbud telah melakukan moratorium RSBI sembari menunggu putusan Mahkamah Konstitusi terhadap gugatan aturan RSBI.
Kini nasib RSBI ditolak atau tetap dilanjutkan tergantung pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dijadwalkan akan diumumkan dalam waktu dekat.
Abduh menyatakan saat ini justru terjadi ketidakberesan sekolah tanpa mengindahkan kualitas lagi, karena setiap sekolah berlomba mengklaim sebagai RSBI agar dapat memungut uang sebanyak-banyaknya.
Jadi,definisi, arah, dan tujuannya tidak jelas lagi sehingga dampak mudaratnya lebih banyak ketimbang manfaatnya.
"Intinya RSBI bersifat diskriminatif, melemahkan nasionalisme, dan lahan subur yang kontraproduktif dalam birokrasi pendidikan kita,"tandas Abduh Zen.(Bay/X-13)
Sementara untuk sekolah Rintisan Standar Nasional (RSN) tidak diperbolehkan. "Padahal RSBI memperoleh dana bantuan pemerintah antara Rp 100 juta- Rp300 juta persatuan pendididikan," tegas Abduh di Jakarta, Minggu (1/7).
Ia juga menilai moratorium metoda RSBI tidak efektif, sehingga RSBI harus disetop. Seperti diberitakan sebelumnya, Kemendikbud telah melakukan moratorium RSBI sembari menunggu putusan Mahkamah Konstitusi terhadap gugatan aturan RSBI.
Kini nasib RSBI ditolak atau tetap dilanjutkan tergantung pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dijadwalkan akan diumumkan dalam waktu dekat.
Abduh menyatakan saat ini justru terjadi ketidakberesan sekolah tanpa mengindahkan kualitas lagi, karena setiap sekolah berlomba mengklaim sebagai RSBI agar dapat memungut uang sebanyak-banyaknya.
Jadi,definisi, arah, dan tujuannya tidak jelas lagi sehingga dampak mudaratnya lebih banyak ketimbang manfaatnya.
"Intinya RSBI bersifat diskriminatif, melemahkan nasionalisme, dan lahan subur yang kontraproduktif dalam birokrasi pendidikan kita,"tandas Abduh Zen.(Bay/X-13)
No comments:
Post a Comment