JAKARTA – Kementerian Pen - di dikan dan Kebudayaan (Ke - men dikbud) mengancam guru yang menolak untuk ikut ujian ulang tidak akan men da - patkan pembinaan dari Ke - mendikbud.
Kepala Badan Pe nge m - bangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik (Kepala BPSDMP dan PMP) Ke men - dikbud Syawal Gultom me nga - ta kan, uji ulang bagi 1.020.000 guru yang sudah tersertifikasi sejak 2007–2012 ini tetap akan dilakukan pada 30 Juli nanti. Menurut dia, guru yang me no - lak untuk mengikuti uji ulang ini tidak akan mendapatkan pembinaan atau pelatihan lagi.
Syawal menjelaskan, uji ulang ini penting karena data yang masuk menjadi pemetaan kompetensi guru yang akan dikaji kembali oleh Ke men dik - bud, untuk membuat program peningkatan mutu bagi guru yang sudah ada. “Bagi kami tidak apa-apa jika mereka menolak. Namun yang rugi ya para guru itu sen - diri, karena kami tidak akan memperhatikan mereka lagi,” katanya seusai silaturahmi guru yang mengajar di daerah terluar, terpencil, dan terdalam (3T) di Jakarta kemarin.
Syawal menyatakan uji ulang yang tidak berdampak pada tunjangan profesi ini akan dilakukan bertahap. Pada 30 Juli nanti, ujarnya, uji ulang akan dilaksanakan kepada guru dari jenjang SMP, se lanjut nya guru SMA, SMK, dan SD. Guru dapat mengikuti uji ulang di mana saja, seperti kan - tor kepala desa atau ruang ka - rang taruna, asalkan ada jaringan internet karena metode yang digunakan ialah online.
Kemendikbud tidak akan me - ng umumkan hasil uji ulang karena uji ulang ini tidak sama dengan uji kompetensi awal (UKA). Sekretaris Jenderal Fe de ra - si Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti me no - lak uji kompetensi ulang ini. Dia menilai pemerintah tidak memiliki persiapan matang dan hanya menjadikan guru sebagai kelinci percobaan. ●neneng zubaidah
Sumber http://www.seputar-indonesia.com
Kepala Badan Pe nge m - bangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik (Kepala BPSDMP dan PMP) Ke men - dikbud Syawal Gultom me nga - ta kan, uji ulang bagi 1.020.000 guru yang sudah tersertifikasi sejak 2007–2012 ini tetap akan dilakukan pada 30 Juli nanti. Menurut dia, guru yang me no - lak untuk mengikuti uji ulang ini tidak akan mendapatkan pembinaan atau pelatihan lagi.
Syawal menjelaskan, uji ulang ini penting karena data yang masuk menjadi pemetaan kompetensi guru yang akan dikaji kembali oleh Ke men dik - bud, untuk membuat program peningkatan mutu bagi guru yang sudah ada. “Bagi kami tidak apa-apa jika mereka menolak. Namun yang rugi ya para guru itu sen - diri, karena kami tidak akan memperhatikan mereka lagi,” katanya seusai silaturahmi guru yang mengajar di daerah terluar, terpencil, dan terdalam (3T) di Jakarta kemarin.
Syawal menyatakan uji ulang yang tidak berdampak pada tunjangan profesi ini akan dilakukan bertahap. Pada 30 Juli nanti, ujarnya, uji ulang akan dilaksanakan kepada guru dari jenjang SMP, se lanjut nya guru SMA, SMK, dan SD. Guru dapat mengikuti uji ulang di mana saja, seperti kan - tor kepala desa atau ruang ka - rang taruna, asalkan ada jaringan internet karena metode yang digunakan ialah online.
Kemendikbud tidak akan me - ng umumkan hasil uji ulang karena uji ulang ini tidak sama dengan uji kompetensi awal (UKA). Sekretaris Jenderal Fe de ra - si Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti me no - lak uji kompetensi ulang ini. Dia menilai pemerintah tidak memiliki persiapan matang dan hanya menjadikan guru sebagai kelinci percobaan. ●neneng zubaidah
Sumber http://www.seputar-indonesia.com
No comments:
Post a Comment