JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Bahrul Hayat, mengungkapkan bahwa ketidakhadiran Muhammadiyah dalam sidang Isbat jangan disalahartikan sebagai bentuk perpecahan di kalangan umat Islam. Ketidakhadiran Muhammadiyah tersebut tidak menganggu persatuan umat Islam Indonesia.
"Ketidakhadiran Muhammadiyah di sidang Isbat adalah perbedaan umum yang terjadi dalam iklim demokratis. Jangan kiranya dijadikan hal yang mengganggu keutuhan persatuan maupun perbedaan. Mohon semua pihak untuk menghormati, jangan dijadikan sebagai isu perpecahan dan perselisihan," ujar Bahrul di Jakarta, Kamis (19/07/2012).
Bahrul turut menjelaskan bahwa Kemenag menghargai keputusan yang diambil oleh Muhammadiyah. Menurutnya, Kemenag membebaskan masyarakat untuk menentukan hari pertama puasa.
"Pemerintah memang menentukan hari pertama puasa, Muhammadiyah juga. Tapi keputusan akhir kan ada di masyarakat. Mengikuti anjuran pemerintah atau Muhammadiyah. Pemerintah membebaskan pilihan masyarakat untuk memulai puasa kok," lanjutnya.
Kemanag dalam sidang Isbat turut mengundang seluruh ormas Islam. Sidang tersebut juga dihadiri oleh lembaga terkait seperti lembaga yang khusus menangani astronomi. Kemenag turut mengundang Muhammadiyah.
"Kita juga hargai keputusan masing-masing pihak. Dalam sidang ini Pemerintah juga ingin dengar pandangan dari beragam ormas Islam. Nanti di akhir sidang kita tentukan yg terbaik buat umat," tambahnya
"Ketidakhadiran Muhammadiyah di sidang Isbat adalah perbedaan umum yang terjadi dalam iklim demokratis. Jangan kiranya dijadikan hal yang mengganggu keutuhan persatuan maupun perbedaan. Mohon semua pihak untuk menghormati, jangan dijadikan sebagai isu perpecahan dan perselisihan," ujar Bahrul di Jakarta, Kamis (19/07/2012).
Bahrul turut menjelaskan bahwa Kemenag menghargai keputusan yang diambil oleh Muhammadiyah. Menurutnya, Kemenag membebaskan masyarakat untuk menentukan hari pertama puasa.
"Pemerintah memang menentukan hari pertama puasa, Muhammadiyah juga. Tapi keputusan akhir kan ada di masyarakat. Mengikuti anjuran pemerintah atau Muhammadiyah. Pemerintah membebaskan pilihan masyarakat untuk memulai puasa kok," lanjutnya.
Kemanag dalam sidang Isbat turut mengundang seluruh ormas Islam. Sidang tersebut juga dihadiri oleh lembaga terkait seperti lembaga yang khusus menangani astronomi. Kemenag turut mengundang Muhammadiyah.
"Kita juga hargai keputusan masing-masing pihak. Dalam sidang ini Pemerintah juga ingin dengar pandangan dari beragam ormas Islam. Nanti di akhir sidang kita tentukan yg terbaik buat umat," tambahnya
No comments:
Post a Comment