Tuesday, 24 July 2012

kekerasan terhadap anak harus dihentikan


Foto



Jakarta (Pinmas)— Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyatakan aksi kekerasan terhadap anak harus dihentikan. Tindakan tersebut dapat ber dampak negatif bagi pertumbuhan psikologis anak di masa mendatang.

Menurut Menag, perlakuan kasar terhadap anak sebagai pemangku masa depan bangsa dapat memberi dampak negatif terhadap perkembangan anak. Karena itu, Menag mengimbau agar semua lapisan masyarakat bersama pemerintah bahu-membahu menghentikan segala bentuk kekerasan yang dilakukan orang dewasa. “Ini menjadi tugas kita bersama untuk peduli terhadap anak dengan memberi contoh yang baik terhadap anak,” ungkap Menag pada tasyakuran perayaan Hari Anak Nasional (HAN) di auditorium Kemenag, Jl.MH.Thamrin, Jakarta, Senin (23/7) petang.
Menag menjelaskan, media khususnya televisi memiliki peran penting untuk meminimalisasi aksi kekerasan yang dilakukan orang dewasa terhadap anak dan tindakan yang dilakukan anak terhadap anak. Penayangan aksi kekerasan akan terekam dalam benak anak, sehingga memengaruhi pola pikir anak. Di samping itu, lingkungan juga dinilai berkontribusi dalam membentuk karakter anak.
Karena itu, Menag meminta kepada semua komponen masyarakat agar tidak menunjukkan aksi-aksi kekerasan pada anak. “Pokoknya kita harus sama-sama menyelesaikan masalah ini,” ujarnya. Kemenag selaku lembaga yang ditunjuk sebagai tuan rumah Hari Anak Nasional berjanji akan memberikan perhatian penuh pada pendidikan anak. Bahkan, Menag menegas kan tidak boleh ada anak yang tidak bersekolah lantaran tidak punya biaya. Dia berharap anak-anak Indonesia dapat tumbuh sebagai anak yang cerdas dan kreatif.
”Anak Indonesia harus meraih ilmu setinggi-tingginya agar cerdas dan kreatif. Melalui ilmu pengetahuan diharapkan mereka akan bahagia dan meraih citacitanya,” tandasnya. Sementara terkait pe nundaan perayaan Hari Anak Nasional, Menag meminta agar masalah tersebut tidak dibesar-besarkan, sebab penundaan tersebut karena terkait dengan bulan puasa. Penundaan perayaan hari anak pada September mendatang, lanjut Menag, tidak akan mengurangi komitmen dan perhatian pemerintah terhadap anak.
“Jangan mengada-ada, masak mengundur saja sudah dibilang tidak sayang pada anak. Perayaan diundur karena kita khawatir mengganggu puasa,” tuturnya. Ketua Pelaksana Hari Anak Nasional yang sekaligus Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Nur Syam mengatakan, kegiatan tasyakuran hari anak di tujukan sebagai langkah untuk meningkatkan kepedulian kom ponen bangsa terhadap kualitas hidup anak di Tanah Air.
Peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan perhatian terhadap keberlangsungan hidup serta perkembangan anak baik secara fisik, mental, emosional, dan sosial. ”Peringatan ini mem bawa pesan agar komponen bangsa dapat ber partisipasi dan menjamin kualitas hidup anak,” kata Nur Syam. Dalam kesempatan itu, Menteri Agama Suryadharma Ali membagikan 200 paket bantuan kepada anak yatim dan anak berkebutuhan khusus.

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

PERLU UNTUK DI BUKA