Serang (Pinmas)—Menteri Agama mengatakan, tidak ada kesuksesan yang diperoleh dengan mudah tapi dibutuhkan kerja keras untuk mencapainya. Hal itu dikemukakan Menteri Agama Suryadharma Ali saat memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak DPP PPP di Hotel Le Dian, Kota Serang, Banten, kamis malam (28/6).
“Semua hal harus dengan kerja keras, geluti bidang yang kita tekuni dengan baik. Kita juga harus merebut kesempatan untuk sukses itu, dan, perempuan mempunyai kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki. Secara pribadi, saya kurang sepakat dengan apa yang disebut sebagai kesetaraan gender. Karena hal ini menganggap bahwa kaum perempuan itu lemah, perlu dilindungi, diberi tempat yang istimewa dan tidak layak bersaing dengan kaum laki-laki,” ucap Menag.
Menag menambahkan, tidak semua kaum laki-laki memperlakukan perempuan diskriminatif. “Saat ini, perempuan, mempunyai kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki. Dan, tidak ada yang bisa melemahkan kaum perempuan, selain dirinya sendiri. Karenanya, pupuklah terus semangat untuk maju dan serius dalam meraih cita-cita. Karena, sesungguhnya, kaum perempuan mempunyai beberapa kelebihan, yakni antara lain kaum Hawa mempunyai loyalitas, konsisten dan mempunyai kuantitas yang setara (bahkan lebih) dari kaum Adam.
“Sudah saatnya, lanjut Menag, Perempuan melihat kelemahan dan kelebihan yang ada di dirinya, untuk kemudian mempersiapkan diri bersaing dengan kaum laki-laki untuk meraih apa yang dicita-citakannya. Kenali diri dan orang lain, maka anda akan menjadi pemenang” tegas Menag.
“Selain itu, harusnyalah, membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang luas dan mau berbagi dengan lainnya,” tambah Menag.
Menag menyatakan, saat ini, dunia sedang mengalami gejala perubahan yang cepat dan radikal. Salah satunya adalah meningkatnya peranan kaum Islam di dunia Arab.“Revolusi Jasmine pada 14 Januari 2011 lalu di Tunisia, telah mengubah sebagian wajah bumi Arab. Meski banyak kepentingan bermain dan ingin agar wilayah arab tidak stabil, setelah Irak diluluhlantakkan terlebih dahulu, ada fenomena diluardugaan, yakni meningkatnya kekuatan politik Islam atau partai dengan garis keislaman yang kuat. Hal ini terjadi di Tunisia, Mesir, Libya, bahkan hingga Bangladesh dan Pakistan.
Dan menurut survey dan analisa para ahli, pada Pemilu 2014 nantinya, di negara kita, partai politik yang berazazkan Islam bisa bangkit. Nah, kesempatan ini, momentum ini, bisa dimanfaatkan oleh kaum perempuan indonesia, khususnya Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak DPP PPP untuk merealisasikan cita-citanya dan untuk berguna bagi sesama,” harap Menag. (G-penk)
“Semua hal harus dengan kerja keras, geluti bidang yang kita tekuni dengan baik. Kita juga harus merebut kesempatan untuk sukses itu, dan, perempuan mempunyai kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki. Secara pribadi, saya kurang sepakat dengan apa yang disebut sebagai kesetaraan gender. Karena hal ini menganggap bahwa kaum perempuan itu lemah, perlu dilindungi, diberi tempat yang istimewa dan tidak layak bersaing dengan kaum laki-laki,” ucap Menag.
Menag menambahkan, tidak semua kaum laki-laki memperlakukan perempuan diskriminatif. “Saat ini, perempuan, mempunyai kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki. Dan, tidak ada yang bisa melemahkan kaum perempuan, selain dirinya sendiri. Karenanya, pupuklah terus semangat untuk maju dan serius dalam meraih cita-cita. Karena, sesungguhnya, kaum perempuan mempunyai beberapa kelebihan, yakni antara lain kaum Hawa mempunyai loyalitas, konsisten dan mempunyai kuantitas yang setara (bahkan lebih) dari kaum Adam.
“Sudah saatnya, lanjut Menag, Perempuan melihat kelemahan dan kelebihan yang ada di dirinya, untuk kemudian mempersiapkan diri bersaing dengan kaum laki-laki untuk meraih apa yang dicita-citakannya. Kenali diri dan orang lain, maka anda akan menjadi pemenang” tegas Menag.
“Selain itu, harusnyalah, membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang luas dan mau berbagi dengan lainnya,” tambah Menag.
Menag menyatakan, saat ini, dunia sedang mengalami gejala perubahan yang cepat dan radikal. Salah satunya adalah meningkatnya peranan kaum Islam di dunia Arab.“Revolusi Jasmine pada 14 Januari 2011 lalu di Tunisia, telah mengubah sebagian wajah bumi Arab. Meski banyak kepentingan bermain dan ingin agar wilayah arab tidak stabil, setelah Irak diluluhlantakkan terlebih dahulu, ada fenomena diluardugaan, yakni meningkatnya kekuatan politik Islam atau partai dengan garis keislaman yang kuat. Hal ini terjadi di Tunisia, Mesir, Libya, bahkan hingga Bangladesh dan Pakistan.
Dan menurut survey dan analisa para ahli, pada Pemilu 2014 nantinya, di negara kita, partai politik yang berazazkan Islam bisa bangkit. Nah, kesempatan ini, momentum ini, bisa dimanfaatkan oleh kaum perempuan indonesia, khususnya Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak DPP PPP untuk merealisasikan cita-citanya dan untuk berguna bagi sesama,” harap Menag. (G-penk)
No comments:
Post a Comment