Jakarta
--- Dari 3.667.241 siswa peserta ujian nasional (UN) SMP/MTs tahun
pelajaran 2012/2013 sebanyak 3.650.625 (99,55 persen) siswa dinyatakan
lulus. Kelulusan tersebut diperoleh dengan menggabungkan antara nilai UN
murni dan nilai yang dikirim dari sekolah. Tingkat kelulusan tahun ini
menurun 0,02 persen dibanding tahun lalu, yaitu 99,57 persen.
Mendikbud menambahkan, jika hanya UN murni yang digunakan sebagai penentu kelulusan, ketidaklulusan mencapai di atas 40 persen.
"Itulah fungsi kendali dan fungsi peta yg
diperoleh dari UN. Artinya, UN punya peran untuk membuat pembeda
(diferensiasi). Kalau nilai sekolah semuanya 8 atau 9, terus gimana
membedakan (kemampuan) nya?", terang Mendikbud saat memberikan
konferensi pers di Kantor Kemdikbud, Jumat (31/05).
Dari paparan Mendikbud diketahui, dari 48.893
sekolah peserta UN sebanyak 44.915 (91,86 persen) sekolah meluluskan 100
persen siswanya. Namun demikian, sebanyak 10 sekolah tercatat siswanya
tidak lulus 100 persen. Belum diketahui dimana saja sekolah yang
kelulusannya nol persen tersebut.
Sedang dari hitungan siswa, sebanyak 16,616 siswa
dinyatakan tidak lulus. Untuk distribusi ketidaklulusannya, sebanyak
16.593 siswa yang tidak lulus dikarenakan rerata nilai akhirnya kurang
dari 5,5. dan 23 siswa lainnya tidak lulus karena meski rata-ratanya 5,5
atau lebih, ada satu mata pelajaran yang kurang 4.
Jika dilihat dari nilai UN murni, distribusi
ketidaklulusan dikarenakan rerata kurang dari 5,5 tercatat sebanyak
1.406.207 (38,35 persen) siswa, dan untuk siswa yang rata-rata nilai 5,5
atau lebih namun ada satu atau lebih nilai mata pelajarannya di bawah 4
tercatat sebanyak 2,261,034 (61,65 persen) siswa.
Mendikbud menjelaskan, ada penambahan persentase
di soal sulit dari 10 persen menjadi 20 persen, dan soal mudah
persentasenya diturunkan dari 20 persen menjadi 10 persen. Untuk
persentase soal sedang tetap 70 persen. "Naik turun persentase kelulusan
dan nilai UN ini masih wajar karena ada penambahan persentase untuk
soal sulit," terangnya. (AR)